Jumat, 20 Januari 2012

Manusia dan Kegelisahan

Dalam penulisan saya kali ini adalah tentang manusia dan rasa kegelisahan yang terkadang selalu menghantuinya. Semua orang pasti pernah mengalami yang namanya gelisah. Pertama,tama, apa sih yang dimaksud dengan rasa kegelisahan itu? Kegelisahan itu merupakan suatu ekspresi rasa cemas, tidak tenang, khawatir, takut, rasa bersalah, dan bisa dibilang ada suatu perasaan yang janggal atau aneh yang ada di hatinya. Kegelisahan bisa dilihat dari tanda-tanda gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Ada suatu gerak-gerik yang tidak biasa pada seseorang yang mengalami rasa gelisah, seperti sering melakukan gerakan mondar-mandir, muka yang murung, dll.
Ada beberapa macam kegelisahan yang biasa dialami oleh manusia dan ada beberapa tips untuk mengatasi kegelisahan-kegelisahan tersebut.
Menurut Sigmund Freud, ahli psikoanalisa berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan atau kegelisahan yang menimpa manusia yaitu:
  1. Kegelisahan Objektif
    adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau dalam keadaan tertentu dari lingkungan.
  2. Kegelisahan Neoritis
    timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia), dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebaganya.
  3. Kegelisahan Moril
    disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: rasa iri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa khawatir, cemas, takut, gelisah dan putus asa. Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar.
Setelah kita melihat macam-macam dari kegelisahan, berikut terdapat beberapa tips untuk mengatasi rasa kegelisahan-kegelisahan tersebut, yaitu:
  • Hindari perbuatan salah / dosa
    Contoh kasus : jika kita sedang mengendarai motor, maka patuhilah peraturan berkendara yang telah ditetapkan. Jadi, jika ada operasi tidak akan membuat kita gelisah karena misalnya tidak punya SIM, tidak pakai helm standar dll. Begitu pula dalam kehidupan beragama, jalankanlah ajaran agama dengan benar agar tidak menimbulkan rasa berdosa di kemudian hari kelak.
  • Berperilaku jujur
    Misalnya, jujur kepada orang lain mengenai siapa diri kita sebenarnya. Tak perlu sok-sokan bergaya ini-itu jika nyatanya tidak benar / bohong belaka. Ingatlah kalau membuat satu kebohongan dapat menciptakan banyak kebohongan lainnya kemudian.
  • Percaya diri
    Contoh kasus : mungkin kita gelisah atau merasa minder saat bergaul dengan orang-orang yang kita rasa mereka lebih pintar dari kita. Percayalah, bahwa Tuhan menganugerahkan kemampuan yang berbeda-beda pada makhluknya. Jika mereka lebih pintar daripada kita pada satu bidang, belum tentu kita tak akan lebih pintar daripada mereka di bidang yang lain.
  • Mendengarkan musik
    mungkin akan bisa sedikit meredakan perasaan gelisah kita jika memang perasaan gelisah tersebut sudah memuncak, cobalah putar musik yang sekiranya bisa mengalihkanmu.
  • Evaluasi diri
    Mungkin perasaan gelisah yang sedang kita alami adalah merupakan akibat suatu kesalahan yang pernah kita lakukan. Coba telusuri, dan cobalah untuk memperbaikinya. Jadikan yang sudah berlalu sebagai pengalaman hidup. Mulailah hari-hari baru dan jangan pernah melakukan kesalahan yang sama.
  • Jangan segan untuk meminta maaf
    Jika pernah berbuat salah kepada seseorang, jangan segan untuk meminta maaf. Begitu sebaliknya, jangan pernah ragu untuk menerima permintaan maaf dari seseorang yang pernah berbuat salah terhadap kita.
  • Dan lain-lain
    Silahkan ditambahkan jika ada tips yang terlewat!
Sumber : http://damaisubimawanto.wordpress.com/2011/05/29/manusia-dan-kegelisahan/

Manusia dan Harapan

Setiap manusia memepunyai harapan, manusia tanpa harapan berarti manusia itu meti dalm hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersbut tergantung pada pengetahuna, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing, misalnya Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil, seseorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa “si pungguk merindukan bulan”.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengaharapkan nilai A dalam ujian yang akan dating, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah berpikir atau hadir dalam kuliah, ia menhaapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan YME, agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa, karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan suapaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginnkan dapat terjadi, dengan demikian harapan menyangkut masa depan .
SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
            Menurut kodratnya manusia adalah makhluk social, setiap hari lahir kedunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau anggota masyaraakt lainnya. Tidak aad satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ada dua hal yang mendorong orang untuk hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan.
Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yagn sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan, misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walaupun bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua makhluk itu ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendan, Budi ialah akal ekmampuan untuk memilih, kedua hal tersebut tidak dapat di pisahkan, sebab bila orang akan memilih ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dengan Budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah dan dengan kehendalnya manusia dapat memilih.
Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermaca-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas, kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Kebutuhan jamaniah misalnya : makan, minum, pakaian, rumah, ketenangan, hiburan dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain. Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik maupun kemampuan hiduonya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
1. Kelangsungan hidup
2. Kemanan
3. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
Kelangsungan Hidup
Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan dan papan , kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir.
Sandang, semula hanya berupa perlindungan atau untuk melindungi dirinya dari cuaca. Tetapi dalam perkembangan hidupnya sandang tidak hanya sebagai perlindungan kemanan, tetapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain.
Papan yang dimaksud adalah tempat tinggal atau rumah, rumah kebutuhan primer manusia, karena rumah itu sebagai tempat berlindung dari panas, gelap dan sebagainya.
Untuk mencukupi kebutuhan pangan,sandang dan papan itu, maka manusia sejak kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang tinggi harapan memperoleh pangan, sandang dan papan yang layak akan terpenuhi.

Keamanan
            Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir ia telah membutuhkan kemanan, begitu lahir dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setelah agak besar setiap anak menangis dia akan diam setelah dipeluk oelh ibunya, setelah bertambah besar ia ingin dilindung, rasa aman tidak harus diwujudkan denga perlindungan yang Nampak, secara moral pun orang lain dapat member rasa aman.
Hak dan Kewajiban Mencintai dan Dicintai
            Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak-anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibu untuk meminta hak dan kewajibannya.
Status
Setiap manusia membutuhkan status. Siapa untuk apa, mengapa manusia hidup.
Perwujudan Cita-cita
Selanjutnya manusia berharap diakui keberadaanya sesuai dengan kahliannya atau kepangkatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

Sumber : http://setdjadi30.wordpress.com/2011/05/17/manusia-dan-harapan/