Minggu, 30 Maret 2014

Asap Gunung Kelud

  Letusan Gunung Kelud yang terakhir terjadi tahun 1990. Saat itu asap dan lava menewaskan lebih dari 30 
 orang dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Tahun 1919, letusan hebat yang masih terdengar dari kejauhan ratusan kilometer menewaskan 5160 orang.
     Ketinggian semburan abu mencapai hingga 30 km ke udara, yang mengakibatkan jalanan tertutupi abu tebal, 2 hingga 3 cm. Kelud adalah satu dari 130 gunung berapi yang masih aktif di Indonesia. Secara keseluruhan ada sekitar 400 gunung api di Indonesia.
    Sebelumnya gunung kelud pernah meletus pada tahun 1919 silam, letusan ini termasuk di antara yang paling mematikan karena menelan korban 5.160 jiwa, merusak sampai 15.000 ha lahan produktif karena aliran lahar mencapai 38 km, meskipun di Kali Badak telah dibangun bendung penahan lahar pada tahun 1905[8]. Selain itu, Hugo Cool, seorang ahli pertambangan, pada tahun 1907 juga ditugaskan melakukan penggalian saluran melalui pematang atau dinding kawah bagian barat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Kelud).
            Berdasarkan peristiwa belakangan ini, asap kelud telah melumpuhkan aktifitas bagi warga sekitarnya,, untuk mencari nafkah. Aktifitas kegiatan belajar mengajarpun harus diliburkan, karena asap yang semakin tebal, sehingga mmembuat warga sekitar mengalami gangguan pernapasan.
Peristiwa meletusnya Gunung Kelud, Jawa Timur, mendapatkan perhatian luas dari dunia internasional. Sejumlah media massa dan kantor berita asing memberitakan peristiwa bencana alam tersebut. Meletusnya Gunung Kelud tadi malam dilaporkan oleh kantor berita Associated Press dari Negara Amerika Serikat, Reuters (Inggris),Agence France-Presse (Prancis), ABC News (Australia), danXinhua (Cina). Berita tentang erupsi yang memaksa puluhan ribu orang harus mengungsi itupun diberitakan pula oleh sejumlah media massa.
Gambar news.liputan6.com
Tak sedikit pula media massa yang memberitakan dampak erupsi itu mengakibatkan penutupan bandara di tiga kota. Berita penutupan bandara yang mengakibatkan gangguan jadwal penerbangan diberitakan oleh BBC dari Inggris, Sydney Morning Herald (Australia), The Voice of Russia (Rusia), CNN,Washington Post, dan USA Today (AS). Mereka melaporkan setidaknya Bandara Juanda, Surabaya; Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta; dan Bandara Adi Sumarmo, Solo, terpaksa ditutup lantaran abu tebal menutupi hampir seluruh kawasan bandara. Bahkan media massa bersifat lokal, seperi Miami Herald maupun Houston Chronicle, turut menyebarkan berita letusan Gunung Kelud. CTVNews dari Kanada memberitakan letusan Gunung Kelud dengan membandingkan letusan pada 1990 silam. Mereka menulis letusan ini adalah yang pertama sejak letusan besar hampir dua dekade lalu yang menewaskan sekitar 30 orang. CTVNews pun menyebut Gunung Kelud merupakan satu dari 140 gunung berapi aktif yang ada di Indonesia.

Letusan Gunung Kelud kali ini tercatat menimbulkan dampak yang cukup parah bagi kawasan sekitarnya, seperti Kabupaten dan Kota Kediri, Blitar, dan Kabupaten Malang. Bencana ini mengakibatkan 35 kelurahan dan tiga kecamatan tertutup abu tebal. Diperkirakan sebanyak 200 ribu jiwa harus mengungsi dari tempat tinggalnya.
            Menurut pendapat saya adalah tidak bisa dihindari terjadinya gunung meletus tersebut, sebab itu adalah kejadian alam yang tidak bisa diketahui kapan gunung itu meletus. Maka dari itu kita sebagai manusia yang peduli dengan alam sekitar seharusnya lebih bisa sadar akan apa yang terjadi jika gunung kelud tersebut akan meletus, untuk menghindari hal tersebut janganlah mendirikan pemukiman didaerah gunung sekitar.
Sumber :